
Menurut prediksi, Bitcoin bisa saja turun hingga $77.000, tapi tetap berada dalam jalur bullish pada tahun 2025. Hal ini disampaikan oleh CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, yang mendasarkan analisanya pada tren historis.
Saat ini, Bitcoin masih dalam siklus bullish meskipun dalam beberapa minggu terakhir kesulitan menembus level $100.000. Sementara itu, investor ritel yang ingin mendapatkan exposure terhadap Bitcoin punya opsi menarik—presale BTC Bull.
Jika Anda penasaran dan tertarik mengikuti presale proyek kripto yang menjanjikan, lanjutkan membaca untuk mengetahui bagaimana cara memiliki Bitcoin tanpa perlu membelinya secara langsung.
Baca juga: ICO Crypto Terbaik untuk Dibeli pada Tahun 2025 – Daftar Coin ICO Teratas
Presale Bullish di Tengah Tren Bullish
Dalam dunia kripto, jarang sekali ada proyek yang berhasil mengumpulkan $2 juta hanya dalam waktu seminggu sejak presale dimulai. Tapi BTC Bull membuktikan bahwa itu mungkin. Memecoin baru ini langsung mencuri perhatian, terutama karena menghadirkan model investasi inovatif yang berfokus pada pergerakan harga Bitcoin.
Nilai token BTC Bull terhubung langsung dengan kenaikan harga Bitcoin. Pemilik token $BTCBULL akan menerima airdrop dalam bentuk Bitcoin asli setiap kali harga Bitcoin mencapai milestone tertentu—dimulai dari $150.000. Dan ini baru tahap pertama, masih ada banyak target harga lain yang sudah dipersiapkan.
Strategi ini cukup unik dibandingkan dengan memecoin lain yang biasanya hanya menawarkan unsur hiburan atau utilitas dalam ekosistem game. BTC Bull justru memberikan kesempatan kepada investor untuk mendapatkan Bitcoin sebagai passive income.
Pendekatan ini jelas menguntungkan bagi mereka yang masuk sejak awal, karena semakin banyak token yang dimiliki, semakin besar airdrop yang bisa didapatkan.
Karena itulah presale BTC Bull mendapat sambutan luar biasa. Putaran pertama presale sudah selesai dalam waktu singkat, dan harga token akan segera naik. Sentimen investor saat ini sangat positif, dengan banyak pemegang token mulai tertarik membahas “prediksi harga Bitcoin” dalam diskusi komunitas.
Baca juga: Cara Investasi Kripto Tanpa Ribet di Tahun 2025 | Panduan Lengkap untuk Pemula!
Prediksi Bitcoin Berdasarkan Analisis Teknikal: Potensi Kenaikan di Depan Mata
Terakhir kali Bitcoin menembus angka $100.000 adalah pada 4 Februari. Namun sejak saat itu, tekanan dari kebijakan agresif Federal Reserve serta inflasi yang meningkat telah membuat harga Bitcoin kembali turun ke level yang lebih rendah.
Meski begitu, indikator teknikal masih menunjukkan tren bullish. Salah satu indikator utama yang digunakan adalah 200-week Simple Moving Average (SMA)—alat analisis yang membantu melihat tren jangka panjang dengan meratakan fluktuasi harga jangka pendek. Saat ini, SMA 200-minggu berada di level $44.200.
Jika melihat data historis, siklus bullish sebelumnya biasanya baru berakhir saat SMA berhasil melampaui harga tertinggi sebelumnya. Untuk saat ini, level acuan tersebut adalah $69.000, yang merupakan SMA pada tahun 2021. Dengan kata lain, Bitcoin masih punya cukup ruang untuk bergerak naik, dan dalam waktu dekat bisa saja menyentuh angka $110.000.
Selain itu, data dari Amberdata menunjukkan permintaan tinggi untuk call options di level harga $110.000 dengan tanggal kedaluwarsa pada 28 Maret. Premi dari opsi ini telah mencapai lebih dari $6 miliar, yang semakin menguatkan tren bullish. Ini menunjukkan bahwa banyak investor percaya bahwa Bitcoin bisa segera menembus level psikologis $100.000.
Tapi, seperti biasa, pergerakan pasar kripto tidak bisa diprediksi secara pasti. Investor tetap perlu memperhatikan trading signals agar bisa mengambil keputusan dengan cepat jika terjadi perubahan pasar yang tidak terduga. Dan meskipun perhatian utama ada pada Bitcoin, pergerakan ini juga berpengaruh terhadap aset kripto lainnya.
Baca juga: Daftar Trending Crypto yang Bisa Bikin Kamu Kaya di 2025 | Siap-Siap Cuan Besar!
Eksposur Tidak Langsung ke Bitcoin: Keuntungan yang Ditawarkan BTC Bull
Jika Bitcoin benar-benar berhasil melewati angka $110.000 pada bulan Maret, target berikutnya adalah $120.000. Begitu level ini tercapai, Bitcoin bisa mendapatkan momentum yang lebih besar untuk terus naik ke $150.000. Dan ketika itu terjadi, pemegang BTC Bull akan menerima airdrop pertama mereka.
Target harga ini bukan tanpa alasan. Selain berkaitan dengan SMA200, banyak analis juga memperkirakan bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun bullish besar karena merupakan tahun pasca-halving. Sejarah menunjukkan bahwa tahun setelah halving biasanya memiliki performa lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, seperti yang disampaikan oleh analis Rekt Capital.
Saat ini, year-to-date (YTD) return Bitcoin berada di angka 2,55%, setelah mencatatkan kenaikan besar sebesar 125% pada tahun lalu.
Demi menjaga nilai tokennya tetap stabil, tim pengembang BTC Bull juga telah menyiapkan program token burning secara berkala. Proses burning ini akan dilakukan secara bertahap, diselingi dengan airdrop berikutnya, sesuai dengan level harga Bitcoin yang telah ditentukan.
BTC Bull bukan hanya sekadar memecoin biasa. Proyek ini menawarkan berbagai cara bagi investor untuk memaksimalkan keuntungan dari investasi kripto mereka. Keuntungan terbesar tentunya akan diperoleh oleh mereka yang berpartisipasi dalam presale.
Bagi yang ingin mendapatkan exposure ke Bitcoin tapi belum siap untuk membeli Bitcoin secara langsung, BTC Bull bisa menjadi alternatif menarik.
Baca juga: Daftar Coin Baru Listing untuk Investasi di Tahun 2025
Tahun 2025 Menjanjikan Keuntungan, Tapi Puncaknya Mungkin Setelah Musim Panas
Berdasarkan analisis dari CryptoQuant, ada potensi peningkatan aktivitas jual-beli yang cukup signifikan sekitar bulan Mei. Selama musim panas, volatilitas diperkirakan tetap tinggi. Namun, banyak analis yang memperkirakan bahwa kenaikan besar berikutnya bisa terjadi di kuartal terakhir tahun ini.
Jika melihat sejarah, lonjakan harga Bitcoin di akhir tahun bukanlah hal baru. Tren serupa telah terjadi di tahun 2013, 2016, 2017, 2020, 2021, 2023, dan 2024. Jika pola ini kembali terulang, Bitcoin bisa saja kembali mencatatkan rekor harga baru menjelang akhir 2025.
Koreksi harga besar kemungkinan baru terjadi setelah beberapa bulan atau bahkan tahun berikutnya. Selain itu, faktor makroekonomi juga akan memengaruhi pergerakan pasar kripto. Contohnya, jika konflik di Ukraina mereda, aset berisiko seperti Bitcoin bisa mendapatkan dorongan positif. Namun, masih banyak variabel lain yang perlu diperhitungkan.
Sementara itu, proyek seperti BTC Bull menawarkan cara bagi investor untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga Bitcoin tanpa perlu membelinya secara langsung. Dengan cara ini, risiko yang dihadapi lebih rendah, biaya investasi lebih kecil, dan investor tidak perlu terlalu stres menghadapi ketidakpastian pasar kripto.
Kesimpulannya, tren bullish Bitcoin masih kuat meskipun ada potensi koreksi jangka pendek. BTC Bull muncul sebagai alternatif investasi yang menarik bagi mereka yang ingin mendapatkan Bitcoin secara tidak langsung, sekaligus memanfaatkan momentum pasar yang tengah berkembang.
Baca juga: Koin Crypto yang Menjanjikan untuk Investasi di Tahun 2025
Mau tahu koin lain yang berpotensi naik selain Bitcoin? Banyak proyek kripto saat ini sedang bersiap untuk fase bullish, termasuk beberapa altcoin yang bisa meroket dalam waktu dekat. Jangan sampai ketinggalan informasi tentang aset digital yang diprediksi akan naik dalam waktu dekat. Cek daftar lengkapnya di Crypto yang Akan Naik.
Bitcoin bukan satu-satunya cara untuk jadi kaya dari kripto! Banyak investor sukses meraup keuntungan besar dari investasi crypto yang strategis. Tidak semua orang harus punya Bitcoin untuk bisa menikmati keuntungan dari pasar kripto. Pelajari cara kaya dari crypto di Kaya dari Crypto.
Jangan anggap remeh koin micin, beberapa di antaranya bisa meledak! BTC Bull adalah salah satu contoh bagaimana memecoin bisa punya mekanisme unik dan menguntungkan. Tapi, masih banyak koin micin lain yang punya potensi serupa. Lihat daftar koin micin yang bisa meledak di Koin Micin.
Disclaimer: Setiap postingan yang dibagikan oleh agensi pihak ketiga adalah postingan bersponsor, dan Bitcoinist tidak memiliki pandangan terhadap postingan tersebut. Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini sepenuhnya milik klien dan tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Bitcoinist. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Bitcoinist tidak mendukung atau mempromosikan produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun.
