
Pergerakan pasar kripto global menjelang pertengahan Mei 2025 mengindikasikan peluang kuat untuk kelanjutan tren bullish. Harga Bitcoin (BTC) saat ini berada di kisaran $102.700 atau setara Rp1.696.404.000, menunjukkan bahwa sentimen optimistis terus mendominasi dan merambat ke segmen altcoin.
Dengan kapitalisasi pasar Bitcoin yang telah melampaui $2,04 triliun (Rp33.715 triliun), serta volume perdagangan harian sebesar $44,58 miliar (Rp736 triliun), investor mulai beralih ke aset kripto dengan harga terjangkau namun memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi. Altcoin dengan harga di bawah $1 (Rp16.520) menjadi sasaran strategis karena potensi return eksponensialnya yang besar meski dengan modal terbatas.
Artikel ini membahas lima aset kripto berharga rendah yang berpotensi menonjol sepanjang tahun ini. Beberapa merupakan proyek veteran dengan reputasi kuat, sementara lainnya adalah pendatang baru yang mulai menarik perhatian dari kalangan investor ritel hingga institusional. Salah satu sorotan utama adalah proyek Layer-2 terbaru berbasis Solana, Solaxy ($SOLX), yang saat ini sedang menjalani fase presale.
1. Dogecoin (DOGE): Raja Meme Coin yang Kembali Diperbincangkan
Dogecoin tetap menjadi simbol utama dalam kategori meme coin, didukung oleh komunitas besar serta rekam jejak panjang sebagai aset kripto favorit investor ritel. Popularitasnya melonjak tajam berkat dukungan Elon Musk di masa lalu, dan kini DOGE kembali menarik perhatian berkat lonjakan aktivitas on-chain yang signifikan.
DOGE saat ini diperdagangkan di sekitar $0.2284 atau Rp3.773, mengalami penurunan 3,66% dalam 24 jam terakhir. Meski harga menurun, jumlah alamat aktif melonjak hingga 990% selama seminggu terakhir—menunjukkan bahwa minat terhadap Dogecoin tetap tinggi. Selain itu, open interest kontrak berjangka DOGE mengalami lonjakan 66%, yang mengindikasikan potensi pergerakan harga yang besar dalam waktu dekat.
Coinbase turut berencana meluncurkan cbDOGE di jaringan BASE (Layer-2), yang membuka jalan baru bagi DOGE untuk merambah dunia DeFi. Dengan dukungan komunitas yang solid dan relasi erat terhadap dinamika media sosial, Dogecoin tampaknya tengah mempersiapkan fase bullish ketiganya.
Baca juga: Daftar Proyek yang Akan Membuat Anda Kaya dari Crypto di Tahun 2025
2. Cardano (ADA): Blockchain Berbasis Riset dengan Arsitektur Kokoh
Cardano tetap menjadi altcoin unggulan bagi investor yang menghargai pendekatan teknis dan pengembangan berbasis sains. Diprakarsai oleh Charles Hoskinson, salah satu pendiri Ethereum, proyek ini menekankan proses peer-review dan pengembangan bertahap yang terstruktur dengan baik.
Harga terkini ADA tercatat di angka $0.7757 atau sekitar Rp12.812, turun 6,12% dalam 24 jam. Secara teknikal, ADA gagal melampaui resistance di $0.7830 (Rp12.936), namun kekuatan fundamental proyek tetap terjaga. Dengan arsitektur berlapis yang mendukung skalabilitas dan efisiensi kontrak pintar, Cardano mampu menghadirkan solusi yang siap untuk adopsi massal.
Salah satu inovasi terbaru adalah Hydra, solusi skalabilitas yang diklaim dapat memproses jutaan transaksi per detik. Jika pasar kembali menunjukkan preferensi terhadap aset berisiko tinggi, Cardano berpotensi menjadi salah satu altcoin utama yang memimpin pemulihan.
Baca juga: Daftar Koin Micin Potensial 2025 – Tren, Potensi, dan Risiko yang Perlu Anda Ketahui
3. TRON (TRX): Proyek DeFi dengan Dukungan Oracle Terintegrasi
TRON, proyek besutan Justin Sun, terus menunjukkan pertumbuhan sebagai platform smart contract yang memungkinkan distribusi konten dan layanan digital secara terdesentralisasi. Kinerja jaringannya cepat dan efisien, ditambah dengan pengumuman kerja sama terbaru dengan Chainlink sebagai langkah signifikan dalam penguatan ekosistemnya.
TRX saat ini dihargai $0.2700 atau setara Rp4.460, mencatat penurunan harian 1,82%. Kendati demikian, kolaborasi dengan Chainlink untuk penggunaan Data Feeds sebagai oracle resmi TRON DAO menjadi angin segar yang meningkatkan kepercayaan terhadap akurasi data dalam ekosistem DeFi TRON.
Dengan Total Value Locked (TVL) yang telah melampaui $5,5 miliar atau Rp90 triliun, TRON berhasil mengukuhkan posisinya sebagai salah satu jaringan DeFi paling aktif. Perpaduan antara kecepatan, efisiensi, dan integrasi oracle berkualitas tinggi menjadikan TRON kandidat kuat untuk pertumbuhan jangka menengah.
Baca juga: Daftar Trending Crypto yang Bisa Bikin Kamu Kaya di 2025 | Siap-Siap Cuan Besar!
4. Shiba Inu (SHIB): Koreksi Harga Tidak Menghentikan Ekspansi Ekosistem
Shiba Inu tetap menjadi pemain utama dalam kategori meme coin, dengan roadmap yang terus diperluas mencakup NFT, metaverse, serta jaringan Layer-2 bernama Shibarium. Sejak diluncurkan pada 2020, SHIB tidak lagi sekadar mengandalkan hype komunitas, melainkan mulai membangun fondasi utilitas yang lebih luas.
Harga SHIB saat ini berada di $0.00001508 atau sekitar Rp0,249, turun sebesar 5,62% dalam sehari. Penurunan ini cukup signifikan mengingat jumlah suplai token yang sangat besar, yakni 589 triliun. Meski begitu, volume transaksi yang tercatat di atas $350 juta (Rp5,7 triliun) menandakan bahwa aktivitas perdagangan tetap tinggi.
Secara teknikal, SHIB mengalami penolakan di level $0.00001616 (Rp0,267) dan kini sedang menguji support utama di $0.00001475 (Rp0,243). Apabila support tersebut gagal dipertahankan, harga berpotensi turun ke $0.00001320 (Rp0,218). Koreksi tajam ini bisa menjadi momen bagi trader agresif yang menerapkan strategi risiko terukur. Di sisi lain, pengembangan ekosistem dan komunitas yang solid masih menjadi pondasi kuat untuk potensi pemulihan harga dalam jangka menengah.
Baca juga: Cara Investasi Kripto Tanpa Ribet di Tahun 2025 | Panduan Lengkap untuk Pemula!
5. Solaxy (SOLX): Proyek Presale Layer-2 Solana dengan Potensi Eksplosif
Tidak seperti altcoin lain yang telah listing di bursa utama, Solaxy ($SOLX) merupakan token presale yang saat ini belum tersedia secara publik. Justru karena berada pada tahap awal, Solaxy menawarkan peluang entry bagi investor yang ingin memperoleh posisi awal sebelum peluncuran resmi.
Saat ini, harga token Solaxy berada di angka $0.001724 atau sekitar Rp28,48. Hingga kini, proyek ini telah berhasil menghimpun dana lebih dari $36,25 juta atau sekitar Rp598,8 miliar—sebuah pencapaian luar biasa untuk proyek yang masih dalam fase presale.
Solaxy hadir sebagai solusi Layer-2 pertama yang dibangun di atas jaringan Solana, menawarkan peningkatan signifikan dalam aspek kecepatan, skalabilitas, dan efisiensi biaya. Teknologi roll-up yang digunakan memproses ribuan transaksi di luar rantai utama (off-chain) sebelum disatukan ke jaringan Solana, mengurangi kemacetan dan mempercepat transaksi secara drastis.
Baca juga: ICO Crypto Terbaik untuk Dibeli pada Tahun 2025 – Daftar Coin ICO Teratas
Mengapa Solaxy Layak Masuk Radar Investor?
Solaxy berhasil menarik perhatian investor karena membawa sejumlah keunggulan yang tidak banyak ditemukan pada proyek baru lainnya:
Menjawab Masalah Skalabilitas Solana
Saat jaringan Solana mengalami overload akibat lonjakan trafik, Solaxy menawarkan solusi konkret. Sebagai Layer-2, Solaxy mendistribusikan beban transaksi secara efisien, menjaga performa Solana tetap optimal.
Kompatibilitas Lintas Blockchain
Tidak terpaku hanya pada Solana, Solaxy dikembangkan agar mampu terhubung dengan berbagai ekosistem blockchain lainnya. Kemampuan interoperabilitas ini menjadi faktor penting untuk mendukung ekspansi dan integrasi lintas platform.
Staking dengan Imbal Hasil Tinggi Hingga 112% APY
Bagi peserta presale, Solaxy menawarkan fitur staking dengan reward tahunan mencapai 112%. Distribusi reward berlangsung secara reguler, dengan alokasi 4.377 token SOLX per blok ETH sebagai insentif utama.
Struktur Tokenomic yang Jelas dan Transparan
Total suplai token SOLX mencapai 138.046.000.000, dengan alokasi yang telah ditentukan sebagai berikut:
- 30% untuk pengembangan teknis proyek
- 25% untuk program staking komunitas
- 20% untuk dana operasional dan pengembangan jangka panjang
- 15% dialokasikan untuk pemasaran dan ekspansi global
- 10% disiapkan untuk keperluan listing dan likuiditas di bursa
Distribusi yang transparan ini mencerminkan komitmen tim pengembang dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekosistem dan manfaat komunitas.
Baca juga: Koin yang akan Listing di Binance 2025 – Daftar Koin dan Ulasan
Panduan Lengkap Cara Ikut Presale Solaxy
Berpartisipasi dalam presale Solaxy tidak memerlukan proses yang rumit. Ikuti langkah-langkah berikut untuk membeli token dan mulai mengumpulkan reward dari awal:
Langkah 1: Siapkan Wallet Web3
Gunakan dompet digital yang kompatibel seperti Best Wallet, yang mendukung jaringan Solana dan fitur Web3, sebagai tempat menyimpan dan menerima token SOLX Anda.
https://bitcoinist.com/wp-content/uploads/2025/01/Screenshot-2025-01-14-at-18.05.28-6.png?fit=2707%2C1670
Langkah 2: Isi Wallet Anda
Top-up dompet dengan USDT atau SOL. Alternatif lain, pembelian juga bisa dilakukan menggunakan kartu kredit dan debit melalui platform resmi Solaxy.
Langkah 3: Lakukan Pembelian & (Opsional) Staking
Setelah transaksi selesai, Anda memiliki opsi untuk langsung men-stake token dan mulai menghasilkan reward harian secara otomatis.
Langkah 4: Klaim Setelah TGE
Token dan reward akan tersedia untuk diklaim setelah Token Generation Event (TGE) dan peluncuran resmi di mainnet serta listing di bursa kripto utama.
Baca juga: AI Agent Coin: Ulasan Lengkap Daftar Coin AI Terbaik di Tahun 2025
Roadmap Solaxy: Langkah Strategis Menuju Ekspansi Global
Solaxy telah merancang roadmap ambisius yang mencerminkan visi jangka panjang mereka untuk membangun ekosistem terdesentralisasi dengan jangkauan luas:
- Kuartal 2 2025: Penyelesaian tahap presale dan distribusi token awal kepada investor.
- Kuartal 3 2025: Peluncuran mainnet Solaxy serta pengembangan jembatan lintas rantai untuk konektivitas antar blockchain.
- Kuartal 4 2025: Perilisan platform dApp asli dan implementasi sistem tata kelola berbasis DAO.
- Tahun 2026: Ekspansi ke sektor NFT, GameFi, dan integrasi penuh ke dalam DeFi lintas ekosistem.
Setiap fase dikembangkan dengan pendekatan terstruktur demi memastikan adopsi berkelanjutan dan kestabilan jangka panjang proyek.
Tren Makro: Katalis Altcoin Season 2025 Didukung Stabilnya BTC
Momentum altcoin season di tahun ini tidak terlepas dari kondisi makroekonomi yang mendukung. Harga Bitcoin yang terus stabil di atas $100.000 (Rp1,65 miliar) menjadi sinyal kuat bahwa akumulasi oleh institusi masih berlanjut.
Salah satu contohnya adalah Vinanz, perusahaan publik asal Inggris, yang baru-baru ini menerima dana segar senilai $2 juta (Rp33 miliar) untuk memperbesar eksposur terhadap BTC dan merencanakan dual listing di Nasdaq. Peristiwa ini semakin memperkuat sentimen pasar terhadap kripto sebagai kelas aset utama.
Dengan lonjakan volume perdagangan harian Bitcoin sebesar $44,58 miliar (Rp736 triliun), kondisi pasar menjadi sangat mendukung bagi rotasi modal ke altcoin. Sejarah mencatat bahwa altcoin season biasanya dimulai saat BTC memasuki fase konsolidasi, sehingga investor mulai mencari peluang baru di token dengan kapitalisasi menengah hingga kecil. Proyek dengan teknologi kuat, harga awal menarik, dan utilitas nyata seperti yang telah dijabarkan dalam artikel ini berpotensi menjadi pemimpin berikutnya di siklus bull run 2025.
Baca juga: Daftar Crypto Presale Terbaik untuk Investasi di 2025
Penutup: 5 Altcoin Murah dengan Potensi Besar di Tahun 2025
Dalam dunia aset digital yang semakin kompetitif, menemukan proyek bernilai rendah dengan potensi pengembalian tinggi adalah kunci untuk strategi investasi jangka panjang. Kelima altcoin berikut memiliki kekuatan masing-masing:
- Dogecoin (DOGE) tetap memimpin kategori meme coin dengan komunitas aktif dan sejarah pasar yang panjang.
- Cardano (ADA) menonjol dengan pengembangan berbasis riset dan teknologi kontrak pintar berlapis.
- TRON (TRX) menegaskan posisinya di sektor DeFi melalui efisiensi tinggi dan integrasi oracle Chainlink.
- Shiba Inu (SHIB) terus membangun ekosistem melalui NFT, metaverse, dan Layer-2 Shibarium.
- Solaxy (SOLX) hadir sebagai peluang presale eksklusif dengan harga hanya $0.001724 (Rp28,48), menawarkan teknologi Layer-2 berbasis Solana, staking reward hingga 112%, dan tokenomic transparan.
Dari seluruh daftar, Solaxy menonjol sebagai pilihan undervalued dengan peluang ROI paling menjanjikan. Statusnya sebagai proyek presale memberikan ruang besar bagi pertumbuhan harga setelah listing, didukung roadmap yang jelas, inovasi teknologi, dan insentif menarik bagi investor awal.
Baca juga: Meme Coin Terbaik Untuk Investasi di Tahun 2025
Siap Berinvestasi di Solaxy? Ini Langkah Awalnya
Bagi Anda yang tidak ingin tertinggal gelombang pertama investor, panduan pembelian Solaxy akan memandu Anda secara lengkap. Mulai dari menyiapkan wallet, membeli token, hingga proses staking dan klaim reward. Ikuti panduannya sekarang dan amankan posisi awal Anda sebelum harga melesat.
Jangan Lewatkan Potensi ROI Solaxy Setelah Presale
Ingin mengetahui seberapa tinggi Solaxy ($SOLX) bisa naik setelah peluncuran? Simak prediksi lengkapnya dalam artikel kami tentang Prediksi Harga Solaxy 2025 dan hitung potensi keuntungan Anda. Dengan kombinasi teknologi Layer-2 dan imbal hasil staking yang tinggi, Solaxy menawarkan peluang pertumbuhan luar biasa. Baca sekarang sebelum fase berikutnya dimulai!
Disclaimer: Artikel di atas adalah konten bersponsor; artikel ini ditulis oleh pihak ketiga. NewsBTC tidak mendukung atau bertanggung jawab atas konten, iklan, produk, kualitas, akurasi, atau materi lainnya di halaman ini. Tidak ada bagian dalam artikel ini yang dapat dianggap sebagai saran keuangan. Pembaca sangat disarankan untuk memverifikasi informasi secara mandiri dan berhati-hati sebelum terlibat dengan perusahaan atau proyek yang disebutkan. Berinvestasi dalam cryptocurrency memiliki risiko kehilangan modal, dan pembaca juga disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional sebelum membuat keputusan apa pun yang mungkin didasarkan pada konten bersponsor di atas.
