
Bitcoin kembali menggebrak pasar kripto global dengan lonjakan harga yang mengejutkan di penghujung Mei 2025. Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, BTC berhasil menguat lebih dari 13,7%—sebuah reli yang tidak hanya mencerminkan optimisme pasar, tetapi juga didukung oleh aksi nyata dari institusi keuangan besar dan beberapa negara yang mulai mengakumulasi aset digital ini sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang mereka.
Peristiwa besar datang dari GameStop, perusahaan ritel yang sempat viral karena gerakan komunitas Reddit, yang mengumumkan pembelian Bitcoin senilai lebih dari USD 500 juta atau sekitar Rp8 triliun. Keputusan ini menegaskan perubahan paradigma di kalangan perusahaan besar: Bitcoin kini tidak lagi dianggap spekulatif, melainkan sudah menjadi bagian dari portofolio strategis perusahaan.
GameStop has purchased 4,710 Bitcoin. pic.twitter.com/gGdr0BRrAv
— GameStop (@gamestop) May 28, 2025
Hal ini diperkuat oleh pernyataan analis terkenal, Michaël van de Poppe, yang pada 28 Mei 2025 menyatakan bahwa pemerintah dari sejumlah negara kini secara aktif membeli Bitcoin sebagai cadangan nilai untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Langkah ini menandai pergeseran dari dominasi institusi swasta menuju pengakuan negara terhadap Bitcoin sebagai alat lindung nilai modern.
It’s going to take longer to move the #Bitcoin price upwards, however, given that institutions & governments are jumping onto Bitcoin, I think it’s viable to say that we’re not in a 4-year cycle anymore.
It’s more likely that this cycle will expand to 2026/2027.
— Michaël van de Poppe (@CryptoMichNL) May 28, 2025
Perkembangan ini memberikan sinyal kuat bahwa lonjakan harga Bitcoin saat ini bukan semata akibat FOMO atau hype pasar. Ini adalah perubahan struktural yang sedang berlangsung dalam lanskap keuangan internasional.
Baca juga: ICO Crypto Terbaik untuk Dibeli pada Tahun 2025 – Daftar Coin ICO Teratas
Bitcoin Tembus USD 108.188 — Apakah Ini Awal dari Era BTC Rp2 Miliar?
Harga Bitcoin saat ini diperdagangkan di kisaran USD 107.800, setara dengan sekitar Rp1,75 miliar (berdasarkan kurs Rp16.560 per USD). Kenaikan tajam ini didukung oleh kapitalisasi pasar yang kini menyentuh angka USD 2,14 triliun dan volume perdagangan harian sebesar USD 50,8 miliar. Angka tersebut menunjukkan tingginya likuiditas serta terus menguatnya minat investor global terhadap aset ini.
Dari perspektif investor pemula, situasi ini mempertegas posisi Bitcoin sebagai aset safe haven yang wajib dimiliki dalam portofolio jangka panjang, terutama di tengah gejolak makroekonomi global. Banyak analis meyakini bahwa jika tren akumulasi oleh institusi terus berlanjut, Bitcoin memiliki peluang untuk mencapai harga USD 200.000 sebelum akhir tahun.
Namun, realitas harga yang tinggi membuat sebagian besar investor ritel sulit mengakses BTC secara penuh. Dengan satu koin hampir menembus Rp2 miliar, investor kecil kini mulai mencari peluang lain yang lebih terjangkau—khususnya token yang masih berada di fase awal dan memiliki potensi pertumbuhan puluhan bahkan ratusan kali lipat.
Baca juga: Cara Investasi Kripto Tanpa Ribet di Tahun 2025 | Panduan Lengkap untuk Pemula!
Ketika Bitcoin Sudah Terlalu Mahal, Investor Mulai Berburu Altcoin dan Token Presale
Reli harga yang dialami oleh Bitcoin dan Ethereum tidak hanya membawa keuntungan bagi investor awal, tetapi juga mendorong pergeseran strategi di kalangan investor baru. Mereka kini lebih tertarik pada altcoin dan proyek presale yang dinilai memiliki potensi ROI yang jauh lebih besar dengan modal yang lebih kecil.
Sejumlah altcoin mencatatkan kenaikan signifikan dalam 24 jam terakhir:
- Uniswap (UNI): naik 13,13% dengan volume transaksi USD 674 juta
- Toncoin (TON): menguat 11,77% dengan volume USD 1,1 miliar
- Ethereum Name Service (ENS): tumbuh 5,82% dengan volume USD 120 juta
- Ethereum (ETH): naik 2,10%, kini diperdagangkan di USD 2.707 atau sekitar Rp44,83 juta
Data ini memperlihatkan bahwa pasar mulai melirik proyek berbasis infrastruktur dan utilitas yang kuat. Tren ini menunjukkan pergeseran fokus investor dari aset besar ke proyek yang masih undervalued. Namun, satu nama yang paling banyak dibicarakan dalam beberapa pekan terakhir adalah token baru bernama Solaxy ($SOLX).
Baca juga: Daftar Trending Crypto yang Bisa Bikin Kamu Kaya di 2025 | Siap-Siap Cuan Besar!
Solaxy ($SOLX): Layer-2 Solana dengan Potensi Pertumbuhan 100x
Solaxy hadir sebagai proyek Layer-2 pertama di jaringan Solana—membawa solusi nyata terhadap masalah skalabilitas, kemacetan jaringan, serta biaya transaksi yang fluktuatif. Dengan pendekatan yang efisien dan skalabel, Solaxy langsung mencuri perhatian komunitas crypto global dan menjadi salah satu presale tersukses tahun ini.
Sejauh ini, presale Solaxy telah mengumpulkan lebih dari USD 41,88 juta atau sekitar Rp693,5 miliar. Harga saat ini berada di USD 0.001738 atau sekitar Rp28,76 per token. Dengan valuasi awal yang sangat rendah, banyak investor melihat potensi pertumbuhan Solaxy sebagai peluang generasi berikutnya untuk mencapai ROI setara dengan yang dulu ditawarkan oleh Polygon atau Avalanche.
Solaxy tidak hanya menjual mimpi. Proyek ini memiliki struktur tokenomics yang kuat dan roadmap yang jelas. Komunitasnya juga tumbuh dengan cepat, serta mendapat validasi dari pihak ketiga berupa audit keamanan dari Coinsult.
Mengapa Solaxy Dinilai Sebagai Altcoin Potensial 1000x?
Beberapa alasan utama mengapa Solaxy ($SOLX) disebut-sebut sebagai kuda hitam crypto 2025:
- Layer-2 Pertama di Solana: Menawarkan solusi skalabilitas yang sangat dibutuhkan oleh jaringan Solana yang kerap mengalami kepadatan.
- Staking Reward 96% per Tahun: Memberi insentif tinggi bagi pemegang awal dan menjadikan staking sebagai sumber passive income.
- Presale Hampir Berakhir: Dana hampir mencapai target maksimum USD 42,13 juta, artinya peluang beli murah semakin menipis.
- Kompatibilitas Multi-Chain: $SOLX akan tersedia di berbagai jaringan blockchain dan exchange setelah presale ditutup.
- Distribusi Token yang Jelas dan Transparan:
- 30% untuk pengembangan proyek
- 25% untuk reward dan insentif
- 15% untuk pemasaran global
- 10% untuk biaya listing
- 20% untuk treasury dan cadangan jangka panjang
Dengan kombinasi teknis, insentif, dan momentum pasar, Solaxy tampil sebagai opsi ideal bagi investor yang melewatkan fase awal Bitcoin.
Baca juga: Daftar Coin Baru Listing untuk Investasi di Tahun 2025
Hitungan Mundur Menuju Akhir Presale: Waktu Terbatas untuk Masuk
Saat artikel ini ditulis, presale Solaxy hanya menyisakan waktu kurang dari 18 hari. Setelah waktu ini habis, harga token kemungkinan besar akan naik tajam saat mulai diperdagangkan secara publik di exchange besar.
Harga presale saat ini adalah USD 0.001738 atau Rp28,76, yang masih tergolong sangat rendah jika dibandingkan dengan potensi nilainya setelah listing. Selain itu, investor yang membeli sekarang bisa langsung melakukan staking untuk mendapatkan imbal hasil hingga 96% per tahun.
Data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 11,92 miliar SOLX telah di-stake—menandakan tingginya partisipasi komunitas dan kepercayaan awal terhadap masa depan proyek ini.
Baca juga: Koin Crypto yang Menjanjikan untuk Investasi di Tahun 2025
Cara Cepat Membeli $SOLX Sebelum Presale Ditutup
Bagi Anda yang ingin bergabung lebih awal, berikut tiga langkah sederhana untuk membeli Solaxy ($SOLX) sebelum listing:
Siapkan Wallet Crypto yang Kompatibel
Gunakan wallet seperti Best Wallet, MetaMask, atau Phantom. Best Wallet sangat direkomendasikan karena telah terintegrasi penuh dengan platform Solaxy dan memiliki antarmuka yang user-friendly.
Isi Wallet dengan Crypto
Transfer Ethereum (ETH), USDT, atau token lain yang tersedia di laman presale. Pembelian bisa dilakukan via exchange besar seperti Binance, atau melalui gateway pembayaran langsung dengan kartu debit/kredit.
Beli dan Lakukan Staking Langsung
Setelah menyelesaikan pembelian, Anda bisa langsung staking token $SOLX melalui dashboard. Semakin awal staking dilakukan, semakin besar reward yang bisa diperoleh karena sistem berbasis dinamis. Saat ini, reward staking mencapai 96% APY.
Langkah-langkah ini dirancang agar investor pemula sekalipun bisa ikut serta tanpa hambatan teknis.
Strategi Investasi Cerdas: Kombinasi BTC dan Solaxy di 2025
Dalam menghadapi pasar kripto 2025, banyak analis dan investor institusional merekomendasikan diversifikasi portofolio yang mencakup aset blue chip seperti Bitcoin dan Ethereum, disertai dengan token presale yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.
Bitcoin tetap menjadi pilar utama portofolio karena stabilitas dan pengakuan globalnya. Namun, ROI tertinggi justru sering kali datang dari proyek baru seperti Solaxy, yang masih undervalued tetapi memiliki struktur yang menjanjikan.
Solaxy hadir dengan kombinasi yang langka: teknologi Layer-2 yang dibutuhkan pasar, reward staking tinggi, serta harga entry yang masih sangat rendah. Semua ini menjadikannya target utama bagi investor cerdas yang memahami potensi awal dari proyek blockchain besar.
Komunitas Global Menyambut Positif: Solaxy Jadi Perbincangan
Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas crypto di Telegram dan X (Twitter) mulai ramai membicarakan Solaxy. Banyak pengguna menyebut $SOLX sebagai versi Polygon di ekosistem Solana, karena kemampuannya meningkatkan kapasitas transaksi tanpa menambah beban biaya atau waktu.
Tidak hanya diskusi komunitas, beberapa whale tracker juga mendeteksi pembelian besar dari wallet anonim. Salah satunya adalah transaksi 286.200 SOLX senilai 0.183 ETH yang terjadi hanya dalam beberapa detik. Pergerakan seperti ini biasanya menjadi sinyal awal akan adanya arus dana besar yang masuk, memicu efek FOMO di kalangan investor ritel.
Kehadiran pembeli besar sebelum token listing menunjukkan minat institusional terhadap proyek ini. Jika tren ini berlanjut, adopsi dan volume perdagangan Solaxy bisa melonjak begitu masuk ke exchange.
Baca juga: Daftar Koin Micin Potensial 2025 – Tren, Potensi, dan Risiko yang Perlu Anda Ketahui
Mengapa $SOLX Lebih Menarik Dibanding Altcoin Besar Lain?
Jika dibandingkan dengan altcoin seperti Toncoin (TON) atau Uniswap (UNI), Solaxy menawarkan peluang pertumbuhan yang lebih luas. TON dan UNI sudah memiliki kapitalisasi pasar besar, sehingga ruang untuk pertumbuhan harga cenderung terbatas.
Sebaliknya, $SOLX masih dalam fase presale, yang berarti harga saat ini belum mencerminkan potensi sebenarnya. Dengan staking reward hingga 96% dan roadmap teknologi yang kuat, Solaxy bukan sekadar token utilitas, tetapi infrastruktur kunci bagi pengembangan ekosistem Solana ke depan.
Selain itu, Solaxy telah melalui proses audit menyeluruh oleh Coinsult, meningkatkan kepercayaan publik terhadap keamanan dan integritas proyek ini.
Hitungan Waktu Makin Sempit — Ambil Posisi Sebelum Terlambat
Presale Solaxy akan berakhir dalam waktu kurang dari 18 hari, 12 jam, dan beberapa menit. Setelah waktu tersebut berakhir, berikut yang kemungkinan terjadi:
- Harga listing bisa naik dua hingga sepuluh kali lipat
- Token hanya tersedia di exchange dengan harga pasar yang lebih tinggi
- Imbal hasil staking bisa diturunkan seiring naiknya partisipasi
Waktu terbaik untuk masuk adalah sekarang, saat harga masih murah dan insentif staking masih maksimal. Investor yang menunda berisiko kehilangan momentum terbaik tahun ini. Kunjungi laman resmi Solaxy dan lakukan pembelian sebelum waktu habis.
Baca juga: Daftar Crypto yang Akan Naik di Tahun 2025
Bitcoin dan Solaxy: Kombinasi Sempurna untuk ROI Maksimal
Kenaikan harga Bitcoin menunjukkan bahwa pasar crypto sedang berada dalam fase bullish yang kuat. Namun, harga BTC yang sudah sangat tinggi membuat investor ritel mencari alternatif dengan entry point lebih rendah dan potensi upside yang jauh lebih besar.
Solaxy hadir sebagai jawaban atas kebutuhan ini. Dengan harga presale hanya Rp28-an, reward staking tinggi, dan basis teknologi kuat, $SOLX menjadi aset dengan potensi pertumbuhan paling eksplosif di antara proyek baru lainnya.
Presale yang hampir mencapai batas maksimum menunjukkan bahwa minat pasar sangat tinggi. Ini bukan proyek yang hanya mengandalkan hype. Solaxy memiliki struktur yang solid, dukungan komunitas, dan roadmap jangka panjang yang jelas.
Baca juga: Daftar Proyek yang Akan Membuat Anda Kaya dari Crypto di Tahun 2025
Fenomena yang Jarang Terulang — Ini Momen Emasnya
Fenomena seperti Solaxy tidak sering terjadi. Ini adalah peluang langka bagi investor ritel untuk mendapatkan entry point ideal di proyek besar sebelum pasar institusional mulai masuk secara masif.
Data pembelian dari wallet anonim menunjukkan bahwa para whale telah mulai memborong sebelum listing. Ini adalah sinyal penting bahwa arus dana besar sudah mulai bergerak, dan siapa pun yang masuk lebih awal memiliki potensi ROI jauh lebih tinggi.
Apabila Anda merasa melewatkan kesempatan saat Bitcoin masih di bawah USD 1.000 atau ketika Polygon baru mulai dikenal, maka Solaxy bisa menjadi kesempatan kedua yang tidak boleh diabaikan.
Prediksi Harga Solaxy: Apakah Bisa Tembus 100x?
Jika Solaxy mencapai valuasi seperti yang dicapai proyek-proyek Layer-2 sukses lainnya, maka harga token ini bisa melonjak dari USD 0.001738 ke angka USD 0.10 bahkan lebih tinggi. Artinya, potensi kenaikan 100x bukan hal mustahil, terutama dengan kombinasi presale sukses, reward staking tinggi, dan eksposur komunitas yang luas.
Untuk melihat proyeksi lengkap, simak artikel analisis harga Solaxy di laman resmi. Pelajari roadmap, fitur teknologi, dan potensi listing di exchange besar. Semua faktor ini akan memengaruhi harga ke depan dan menentukan apakah $SOLX benar-benar bisa menjadi token bintang bull run 2025.
Panduan Lengkap Pembelian Solaxy — Jangan Sampai Ketinggalan
Masih belum ikut presale? Ikuti panduan langkah demi langkah di laman pembelian resmi Solaxy. Anda hanya perlu wallet crypto, sedikit ETH atau USDT, dan waktu lima menit untuk memulai.
Dengan harga masih di bawah Rp30 per token, dan staking reward yang masih 96% APY, sekarang adalah waktu terbaik untuk masuk sebelum harga naik dan insentif dikurangi. Proyek besar seperti ini tidak selalu datang dua kali dalam satu siklus.
Disclaimer: Setiap postingan yang dibagikan oleh agensi pihak ketiga adalah postingan bersponsor, dan Bitcoinist tidak memiliki pandangan terhadap postingan tersebut. Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini sepenuhnya milik klien dan tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Bitcoinist. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Bitcoinist tidak mendukung atau mempromosikan produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun.
