
Ethereum Diminati Institusi, Tapi Investor Retail Kini Lirik Proyek Baru
Ethereum sempat menembus level $2.500 (sekitar Rp40.545.000) pada akhir pekan lalu, memberikan sinyal bahwa pasar mulai pulih setelah periode koreksi yang cukup panjang. Meski ETH mengalami koreksi sebesar 2,43% dalam 30 hari terakhir, daya tarik aset ini tetap tinggi, khususnya di kalangan institusi keuangan global.
Permintaan terhadap ETF Ethereum melonjak tajam, ditambah lagi dengan kemajuan teknologi seperti integrasi Layer-2 Robinhood dan sistem identitas digital berbasis zero-knowledge proof, yang memperkuat posisi ETH sebagai aset utama dalam infrastruktur kripto.
Kendati demikian, walaupun Ethereum tetap menjadi aset kripto unggulan untuk investasi jangka panjang, sejumlah investor awal kini mulai mengalihkan perhatian mereka ke presale token baru yang menawarkan potensi pertumbuhan 1000x dari harga entry yang jauh lebih rendah.
Salah satu proyek yang tengah naik daun adalah Snorter ($SNORT), bot trading berbasis Solana yang saat ini tengah menjalani fase presale. Hingga kini, proyek tersebut telah meraup dana lebih dari $1,45 juta (sekitar Rp23,5 miliar). Harga satu token $SNORT masih sangat terjangkau di $0.0971 (sekitar Rp1.574), membuka peluang emas bagi investor retail yang mengincar ROI tinggi dengan risiko terkendali.
Tren Pasar Ethereum: Inflow ETF Konsisten, Institusi Masuk Besar-Besaran
Selama dua pekan terakhir, arus masuk dana ke berbagai produk ETF berbasis Ethereum tetap stabil, meskipun pasar kripto menunjukkan pergerakan yang cukup fluktuatif. Berdasarkan data dari Farside Investors, total inflow ke ETF Ethereum telah menyentuh angka $4,197 miliar, menunjukkan minat kuat dari pelaku institusi.
Nama-nama besar seperti BlackRock, Fidelity, Bitwise, dan 21Shares menjadi kontributor utama terhadap akumulasi Ethereum dalam jumlah besar. Di antara semua produk, BlackRock’s ETHA menjadi yang paling menonjol dengan total akumulasi mencapai $5,5 miliar, walaupun sempat mencatatkan arus keluar ringan pada pertengahan Juni.
Sementara itu, Grayscale’s ETHE justru mengalami outflow cukup besar, yakni sebesar $4,3 miliar. Kondisi ini mengindikasikan adanya pergeseran preferensi investor institusional ke produk yang lebih efisien dan segar. Menurut para analis, Ethereum kini tidak hanya dilihat sebagai aset spekulatif semata, melainkan juga sebagai bagian penting dalam strategi alokasi aset jangka panjang institusi global.
Menariknya, walau ETH masih bergerak di bawah rata-rata 200 harinya, para whale tetap mempercayai potensi jangka panjang Ethereum. Hal ini diperkuat dengan posisi Ethereum sebagai platform utama smart contract, pondasi bagi DeFi, serta tokenisasi aset digital.
Mengapa Ethereum Tetap Jadi Pilar Strategis dalam Portofolio Kripto?
Ethereum terus menjadi pilihan utama bagi investor institusional, didukung oleh sejumlah faktor mendasar yang tak bisa diabaikan:
Saat ini, total pasokan ETH berada di kisaran 120,71 juta koin tanpa adanya batas maksimum. Meski demikian, tekanan inflasi berhasil ditekan berkat sistem burning yang aktif mengurangi suplai.
Sekitar 28% dari total ETH yang beredar — lebih dari 35 juta unit — telah distaking. Ini menunjukkan komitmen jangka panjang dari pemilik aset terhadap stabilitas jaringan Ethereum.
Robinhood kini tengah membangun solusi Layer-2 berbasis Ethereum, yang akan memungkinkan staking serta tokenisasi saham langsung dari platform mereka.
Konferensi Ethereum yang baru saja digelar di Cannes sukses menghadirkan lebih dari 6.400 peserta, menjadi bukti bahwa komunitas pengembang Ethereum masih hidup, aktif, dan berkembang pesat.
Pasca-upgrade Pectra, roadmap jangka panjang Ethereum semakin mengarah pada kesiapan untuk adopsi institusional dalam skala besar.
Dari sisi teknikal, ETH sempat mencapai level $2.523 (Rp40.952.514) pada 30 Juni sebelum kembali stabil di kisaran support penting $2.438 (Rp39.548.484). Sejumlah analis memperkirakan potensi kenaikan menuju $3.000 (Rp48.654.000) dalam waktu dekat, terlebih jika tren inflow ke ETF tetap kuat dan volume staking terus bertumbuh.
Ethereum Bukan Satu-satunya Pilihan — Snorter ($SNORT) Jadi Alternatif Menarik dari Dunia Presale Kripto
Di tengah dominasi Ethereum dalam portofolio institusional, semakin banyak investor ritel dan on-chain trader mulai melirik proyek baru seperti Snorter ($SNORT). Presale token ini bukan sekadar tren sesaat—Snorter membawa pendekatan inovatif dalam ranah bot trading berbasis blockchain, menggabungkan kekuatan meme coin, kecerdasan buatan, serta teknologi analitik otomatis.
Snorter dikembangkan di atas jaringan Solana dan dirancang untuk mengenali peluang trading secara real-time. Tim pengembangnya juga merencanakan ekspansi ke berbagai jaringan lain (multi-chain), memperkuat daya tarik proyek ini dalam jangka panjang.
Presale Snorter berhasil mengamankan pendanaan sebesar $1.454.678 (sekitar Rp23.601.586.604), mendekati target maksimum $2.623.010 (Rp42.497.267.580). Dengan harga token yang masih berada di level $0.0971 (Rp1.574), Snorter dianggap sebagai salah satu peluang presale paling menjanjikan tahun ini, khususnya bagi investor yang ingin masuk lebih awal dengan modal minim namun potensi pertumbuhan besar.
Snorter ($SNORT): Solusi Nyata Bagi Trader On-Chain
Snorter hadir sebagai bot trading kripto berbasis jaringan Solana yang dirancang untuk membantu para trader menangkap peluang pasar dengan kecepatan tinggi dan biaya minimum. Tidak seperti kebanyakan meme coin yang hanya mengandalkan komunitas, Snorter menawarkan utilitas riil dengan teknologi mutakhir yang ditujukan untuk pengguna aktif di pasar kripto.
Bot ini dapat diakses langsung melalui Telegram, memungkinkan pengguna melakukan berbagai aktivitas seperti sniping token baru, copy trading otomatis, analisis honeypot, perlindungan rugpull, serta pengelolaan portofolio hanya dengan beberapa klik. Biaya transaksi hanya 0,85%, jauh lebih murah dibandingkan platform populer seperti Maestro, Bonk Bot, atau Banana Gun.
Fitur unggulan seperti Limit Order, Proteksi Honeypot, hingga sistem Copy Trading yang sepenuhnya otomatis, menjadikan Snorter unggul dibandingkan kebanyakan bot lain yang masih memerlukan keahlian teknis tinggi. Snorter mengubah cara pengguna berinteraksi dengan ekosistem token Solana dan bersiap untuk ekspansi ke jaringan berbasis EVM, menjadikannya pilihan investasi kripto dengan fungsi nyata yang sudah siap digunakan.
Fitur Unggulan Snorter Bot yang Tak Dimiliki Bot Lain
Snorter Bot bukanlah sekadar konsep. Ini adalah produk nyata dengan serangkaian fitur fungsional yang dikembangkan oleh tim berpengalaman di bidang blockchain. Berikut ini rincian keunggulan utama dari platform Snorter:
Pertama, Snorter secara otomatis mendeteksi token baru yang diluncurkan di jaringan Solana, serta mampu mengeksekusi pembelian pada harga paling awal dengan kecepatan tinggi. Sistem ini juga dilengkapi perlindungan honeypot, yang akan langsung memblokir token berbahaya yang tidak bisa dijual kembali.
Kedua, pengguna dapat memanfaatkan fitur limit order untuk menjadwalkan pembelian atau penjualan token sesuai target harga yang ditentukan. Bagi trader pemula, fitur copy trading tersedia, memungkinkan pengguna meniru strategi dari trader berpengalaman secara otomatis.
Di balik operasionalnya, Snorter menggunakan algoritma canggih untuk menganalisis likuiditas, volume transaksi, hingga pergerakan whale secara real-time. Semua fungsi tersebut dibungkus dalam antarmuka Telegram yang user-friendly, tanpa perlu API eksternal atau konfigurasi teknis manual seperti bot kompetitor.
Snorter juga telah menyiapkan infrastruktur untuk ekspansi lintas jaringan. Saat ini beroperasi di jaringan Solana, namun roadmap mencakup integrasi ke Ethereum dan ekosistem EVM lainnya. Fitur bridge antar chain sudah aktif, memungkinkan pengguna untuk mentransfer token $SNORT antara jaringan Ethereum dan Solana hanya dalam beberapa langkah praktis.
Roadmap Snorter: Dari Telegram Bot Menuju Dominasi Multi-Chain
Snorter mengusung roadmap yang solid dan terperinci, dirancang untuk membawa proyek ini dari tahap awal menuju adopsi lintas jaringan secara luas. Perjalanan pengembangan dibagi menjadi empat fase utama yang mencerminkan ambisi serta kesiapan tim dalam mewujudkan visi jangka panjang.
Tahap pertama mencakup riset pasar mendalam, pengembangan smart contract, serta publikasi whitepaper resmi. Fase ini juga disertai dengan peluncuran situs web utama dan audit keamanan awal terhadap sistem.
Pada tahap kedua, fokus beralih ke peluncuran token $SNORT dalam format presale. Selain itu, tim mulai menjalankan strategi pemasaran, berkolaborasi dengan influencer, dan meluncurkan uji coba terbatas Snorter Bot kepada komunitas Telegram untuk mendapatkan masukan awal.
Fase ketiga akan menghadirkan perluasan jaringan, termasuk peluncuran Snorter Bot di platform selain Solana seperti Ethereum, penambahan fitur baru pada Telegram bot, serta integrasi dashboard berbasis web untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Tahap keempat akan menandai transformasi Snorter menjadi platform trading bot kelas atas dengan sistem algoritmik canggih, peluncuran API khusus trader profesional, serta pengembangan mekanisme tata kelola berbasis komunitas. Keseluruhan roadmap ini dirancang untuk mengukuhkan Snorter sebagai pemain dominan dalam kategori trading bot di industri blockchain.
Tokenomics Snorter ($SNORT): Distribusi Strategis dan Fokus pada Komunitas
Total suplai token $SNORT ditetapkan sebesar 500 juta unit, dengan skema distribusi yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan proyek secara berkelanjutan dan menciptakan ekosistem yang sehat sejak awal.
Sebanyak 25% dari total pasokan dialokasikan khusus untuk pengembangan produk. Dana ini digunakan untuk memastikan seluruh rencana dalam roadmap dapat direalisasikan tepat waktu.
Sebesar 20% akan digunakan untuk aktivitas pemasaran dan inisiatif akuisisi pengguna, memperluas jangkauan proyek ke audiens global.
Sebagian lain, yaitu 20%, disiapkan untuk kebutuhan likuiditas bursa. Alokasi ini akan menjamin stabilitas perdagangan ketika token $SNORT mulai listing di DEX dan CEX.
Sebanyak 10% dialokasikan sebagai insentif komunitas. Ini mencakup reward bagi pengguna aktif, kontributor awal, serta partisipan dalam berbagai program sosial.
10% lainnya diperuntukkan untuk program airdrop, sebagai strategi distribusi awal untuk meningkatkan kesadaran terhadap proyek di tahap paling awal.
Sementara itu, 10% disimpan dalam treasury dan digunakan untuk pembiayaan kebutuhan jangka panjang seperti kemitraan strategis dan ekspansi teknologi.
Sisa 5% dialokasikan untuk program staking reward, memberikan kesempatan bagi pemilik token untuk memperoleh pendapatan pasif sambil mendukung keamanan jaringan.
Model tokenomics ini tidak hanya menciptakan insentif jangka pendek, tetapi juga memprioritaskan keberlanjutan dan stabilitas nilai token dalam jangka panjang melalui keterlibatan aktif komunitas.
Staking $SNORT: Imbal Hasil Besar untuk Pendukung Awal
Salah satu aspek paling menarik dari presale Snorter adalah program staking $SNORT yang menawarkan potensi keuntungan tinggi bagi peserta awal. Investor yang membeli token di tahap presale memiliki kesempatan meraih return tahunan hingga 240%, menjadikannya salah satu sistem staking paling kompetitif di pasar kripto saat ini.
Proses staking berlangsung di jaringan Ethereum, dengan sistem reward sebesar 9,51 $SNORT untuk setiap blok Ethereum. Total hadiah staking akan dibagikan selama periode dua tahun. Pengguna dapat mulai mengklaim reward mereka setelah fitur klaim resmi diaktifkan di platform.
Sistem ini tidak sekadar memberikan imbalan pasif, tetapi juga dirancang untuk meningkatkan loyalitas investor jangka panjang sekaligus mengurangi tekanan jual saat listing berlangsung. Investor yang aktif melakukan staking akan menikmati keunggulan lebih dibandingkan mereka yang hanya menyimpan token tanpa kontribusi jaringan.
Dengan sistem reward yang bersifat dinamis, pengguna dapat menghitung estimasi pendapatan secara harian maupun bulanan. Ini memberi kejelasan bagi investor yang mengedepankan manajemen risiko, namun tetap ingin memaksimalkan ROI dari aset yang dimilikinya.
Cara Membeli Token Snorter ($SNORT) dengan Mudah
Investor yang tertarik untuk mendapatkan token $SNORT dapat membelinya melalui dua jaringan utama: Ethereum dan Solana. Saat ini, presale masih berlangsung dan harga tetap berada di angka $0.0971 (sekitar Rp1.574) per token. Pembelian bisa dilakukan menggunakan USDT, USDC, ETH, SOL, bahkan kartu kredit, langsung melalui widget yang tersedia di situs resmi Snorter.
Berikut panduan langkah demi langkah untuk membeli $SNORT:
- Akses situs resmi Snorter dan klik tombol “Beli Sekarang”.
- Hubungkan wallet Anda seperti Metamask, Best Wallet, Phantom, atau Trust Wallet ke halaman presale.
- Pilih jaringan yang Anda inginkan—Ethereum atau Solana.
- Masukkan jumlah token $SNORT yang ingin dibeli, lalu selesaikan transaksi menggunakan metode pembayaran pilihan.
- Setelah transaksi berhasil, token Anda akan muncul di dashboard dan dapat langsung distaking atau di-bridge ke jaringan lainnya.
Untuk investor yang ingin memindahkan token dari jaringan Ethereum ke Solana, Snorter telah menyediakan Portal Bridge yang memudahkan proses transfer antar-chain. Cukup sambungkan dompet Ethereum Anda, pilih token $SNORT, lalu lakukan transfer ke jaringan Solana. Setelah dikonfirmasi, tambahkan kontrak token tersebut ke dompet Solana Anda dan saldo akan langsung terlihat.
Peluang Emas! Panduan Lengkap Membeli Snorter Token Sebelum Harga Naik
Bagi Anda yang tertarik dengan potensi pertumbuhan 1000x dari Snorter ($SNORT), pastikan Anda memahami cara membelinya dengan benar. Panduan ini akan membantu Anda masuk lebih awal sebelum harga naik signifikan. Gunakan wallet favorit Anda seperti Metamask atau Phantom untuk menyelesaikan pembelian hanya dalam hitungan menit. Pelajari langkah-langkah detailnya di panduan cara beli Snorter token.
Masih Bingung? Kenali Lebih Dalam Apa Itu Snorter dan Mengapa Investor Ramai Masuk!
Banyak calon investor belum memahami kekuatan di balik utilitas Snorter Bot. Artikel ini mengupas fitur-fitur utama, keunggulan teknis, serta alasan mengapa proyek ini menonjol dibandingkan bot trading lainnya. Jika Anda butuh alasan logis untuk bergabung dalam presale, semua jawabannya tersedia dalam penjelasan lengkap tentang Snorter.
Prediksi Harga Snorter Bikin FOMO! Inilah Alasan Investor Tak Mau Ketinggalan
Saat ini harga $SNORT masih tergolong sangat murah, namun hal ini tidak akan berlangsung lama. Sejumlah analis memperkirakan lonjakan harga besar pasca listing, didorong oleh utilitas kuat dan tingginya minat pasar. Jika Anda mencari peluang ROI tinggi di tengah volatilitas kripto, pastikan Anda membaca prediksi harga Snorter selengkapnya di sini.
Apakah Snorter Aman? Temukan Jawabannya di Review Lengkap Ini
Di tengah menjamurnya proyek presale yang meragukan, penting untuk mengetahui apakah Snorter merupakan proyek yang dapat dipercaya. Artikel ini menyajikan bukti audit, peta jalan pengembangan, serta respon komunitas yang transparan. Informasi ini sangat berguna bagi investor baru yang mengutamakan keamanan. Simak ulasan lengkapnya di review keamanan Snorter.
Catatan Akhir: Saatnya Ambil Posisi Sebelum Terlambat
Ethereum tetap menjadi fondasi utama dunia kripto berkat dukungan dari ETF dan arus masuk dana institusi. Namun, potensi keuntungan terbesar justru mulai terlihat dari proyek tahap awal seperti Snorter ($SNORT). Dengan harga presale yang masih rendah, teknologi berbasis Telegram bot yang sudah siap pakai, serta rencana ekspansi multi-chain, Snorter menghadirkan momentum luar biasa di awal Juli 2025 ini.
Data inflow Ethereum ke ETF menunjukkan bahwa institusi tengah melakukan rebalancing portofolio untuk jangka panjang. Di sisi lain, investor ritel yang gesit mulai memburu token seperti Snorter karena potensi pertumbuhan harga yang jauh lebih eksplosif. Snorter menghadirkan nilai guna nyata bagi trader aktif—keunggulan yang belum tentu dimiliki oleh proyek altcoin lainnya.
Staking dengan imbal hasil hingga 240% dan sistem distribusi reward otomatis membuat presale Snorter menjadi salah satu yang paling menarik di tahun ini. Didukung oleh dashboard transparan dan bridge lintas jaringan, proyek ini siap menembus pasar global. Investor yang masuk lebih awal akan mendapatkan keunggulan signifikan, baik dari sisi harga maupun akses fitur premium.
Bagi Anda yang ingin memanfaatkan peluang sejak awal, waktu terbaik untuk masuk adalah sekarang. Presale masih berlangsung dan token dapat dibeli hanya dengan Rp1.574. Jangan tunggu hingga token listing dan harganya meroket di pasar terbuka—amankan posisi Anda sekarang sebelum semua orang menyadarinya.
Disclaimer: Setiap postingan yang dibagikan oleh agensi pihak ketiga adalah postingan bersponsor, dan Bitcoinist tidak memiliki pandangan terhadap postingan tersebut. Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini sepenuhnya milik klien dan tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Bitcoinist. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Bitcoinist tidak mendukung atau mempromosikan produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
