
Saat XRP Bersiap Breakout, Investor Cerdas Justru Mengalir ke Presale Kripto Potensi 1000x
Industri kripto kini berada pada titik penentuan yang bisa menentukan arah pasar dalam jangka pendek hingga menengah. Dalam 24 jam terakhir, XRP mencatat kenaikan sebesar 3,29% dan kini diperdagangkan pada kisaran harga US$2,18 atau setara Rp35.100. Meski pergerakan ini menandakan stabilitas yang mulai terbentuk, investor institusional tampaknya mulai mengalihkan fokus mereka. Bukan ke aset mapan seperti Bitcoin atau Ethereum, melainkan ke proyek baru yang menggabungkan konsep meme coin dengan teknologi trading bot otomatis yang diberi nama Snorter ($SNORT).
Perpindahan arus modal ini bukan tanpa alasan kuat. Pertarungan hukum antara Ripple dan SEC kini mendekati garis akhir, menciptakan peluang besar bagi XRP untuk kembali menyentuh level psikologis US$3. Namun, dalam dunia kripto yang bergerak sangat cepat, para pelaku pasar yang berpengalaman justru melihat potensi 1000x bukan pada aset lama, melainkan pada token presale dengan momentum kuat seperti Snorter.
Artikel ini akan mengulas secara komprehensif kondisi terkini XRP, potensi teknikal untuk breakout, serta alasan mengapa Snorter menjadi proyek presale paling menjanjikan di tahun 2025. Pastikan Anda membaca hingga akhir agar tidak tertinggal peluang terbaik tahun ini.
Baca juga: Daftar Proyek yang Akan Membuat Anda Kaya dari Crypto di Tahun 2025
XRP: Kapan Breakout Besar Akan Terjadi?
Kenaikan harga XRP ke level US$2,18 (sekitar Rp35.100) dalam 24 jam terakhir tidak terjadi secara kebetulan. Dorongan utama datang dari perkembangan terbaru terkait gugatan hukum Ripple terhadap SEC. Ripple Labs secara resmi menarik banding mereka, dan CEO Brad Garlinghouse menyatakan bahwa SEC juga kemungkinan besar akan mencabut bandingnya dalam waktu dekat. Pernyataan ini menandai titik balik dalam perjuangan hukum yang telah berlangsung selama lebih dari empat tahun, dan membuka peluang besar bagi XRP untuk keluar dari tekanan regulasi yang selama ini menghambat pertumbuhannya.
Ripple is dropping our cross appeal, and the SEC is expected to drop their appeal, as they’ve previously said. We’re closing this chapter once and for all, and focusing on what’s most important – building the Internet of Value. Lock in. https://t.co/ZsRgDfcpLh
— Brad Garlinghouse (@bgarlinghouse) June 27, 2025
Volume perdagangan XRP dalam 24 jam terakhir melonjak hingga US$3,13 miliar atau sekitar Rp50,6 triliun, mencerminkan peningkatan aktivitas yang signifikan dari para trader dan investor. Kapitalisasi pasar XRP saat ini mencapai US$128,8 miliar, atau setara dengan Rp2.083 triliun, menunjukkan bahwa aset ini tetap berada di jajaran kripto terbesar secara global. Banyak analis memperkirakan bahwa jika kasus hukum ini resmi ditutup, akan terjadi gelombang FOMO yang mendorong harga XRP untuk menembus level psikologis berikutnya di angka US$3, atau setara Rp49.122.
Secara teknikal, XRP saat ini berada dalam pola konsolidasi bullish flag yang telah terbentuk selama lebih dari enam bulan. Pola ini sering kali menjadi indikasi awal dari pergerakan harga yang lebih agresif. Jika harga mengalami penurunan sementara hingga menyentuh support di kisaran US$2,00 atau sekitar Rp32.748, level tersebut bisa menjadi titik ideal untuk akumulasi sebelum harga berpotensi melonjak ke level lebih tinggi dalam waktu dekat.
Baca juga: Daftar Koin Micin Potensial 2025 – Tren, Potensi, dan Risiko yang Perlu Anda Ketahui
Kemenangan Hukum Bisa Picu Reli Besar XRP
Langkah Ripple dalam menarik banding dari kasus hukum melawan SEC bukan sekadar peristiwa hukum biasa. Banyak pihak menafsirkan keputusan ini sebagai sinyal kuat bahwa era baru akan segera dimulai bagi XRP. Bagi investor berpengalaman, momen ini merupakan titik awal dari potensi adopsi institusional yang besar. Ketika risiko regulasi perlahan menghilang, daya tarik XRP di mata institusi semakin menguat.
Selain perkembangan tersebut, Ripple juga memperkenalkan inovasi baru dalam bentuk stablecoin bernama Ripple USD (RLUSD). Bersamaan dengan integrasi kemampuan transfer USDC di jaringan Ripple, inovasi ini diprediksi akan mempercepat peningkatan likuiditas di dalam ekosistem XRP. Infrastruktur pembayaran berbasis blockchain yang dibangun Ripple kini memiliki lebih banyak alat untuk mendukung transaksi lintas jaringan secara efisien.
Situasi semakin kondusif berkat pergantian kepemimpinan di tubuh SEC. Kini lembaga tersebut dipimpin oleh Paul Atkins, seorang tokoh yang dikenal pro terhadap industri kripto. Banyak analis meyakini bahwa di bawah kepemimpinan baru ini, kebijakan SEC akan berubah arah ke pendekatan yang lebih terbuka terhadap inovasi berbasis blockchain. Hal ini tentu akan menjadi angin segar bagi proyek seperti Ripple yang selama ini terhambat oleh ketidakpastian regulasi.
Ripple secara terbuka menyatakan bahwa mereka kini siap untuk memfokuskan seluruh sumber daya ke pengembangan “Internet of Value”, sebuah konsep untuk menghubungkan semua bentuk nilai secara global melalui blockchain. Dengan semua katalis ini bekerja secara bersamaan, peluang bagi XRP untuk menantang kembali rekor harga sebelumnya menjadi semakin realistis, terutama jika sentimen pasar secara keseluruhan turut mendukung pergerakan naik.
Baca juga: Koin Crypto yang Menjanjikan untuk Investasi di Tahun 2025
Tapi Trader Cerdas Pindah ke Snorter – Kenapa?
Meskipun XRP tengah berada dalam fase krusial dengan peluang breakout besar, sebagian trader justru memutuskan untuk melakukan reposisi portofolio. Mereka mulai memindahkan dana ke proyek kripto yang masih dalam tahap awal, yakni presale token bernama Snorter ($SNORT).
Snorter bukan sekadar meme coin biasa. Proyek ini merupakan kombinasi menarik antara karakteristik viral dari meme token dan fungsi nyata dari bot trading otomatis yang dibangun di atas jaringan Solana dan Ethereum. Dengan harga presale hanya US$0,0967 atau sekitar Rp1.584 per token, proyek ini telah berhasil mengumpulkan dana sebesar US$1.351.150 (Rp22,129 miliar) dari total target US$2.523.963 (Rp41,316 miliar). Jumlah ini menunjukkan tingginya minat pasar terhadap Snorter dalam waktu yang relatif singkat.
Daya tarik Snorter tidak hanya terletak pada elemen branding yang jenaka dan mudah viral. Faktor pembeda utamanya adalah Snorter Bot—sebuah bot berbasis Telegram yang dikembangkan khusus untuk mendeteksi peluang trading terbaik di pasar meme coin Solana. Teknologi ini memberikan keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh proyek meme coin lainnya.
Ada dua alasan utama mengapa presale Snorter menjadi sorotan komunitas kripto saat ini:
- Potensi Return on Investment (ROI) yang sangat tinggi berkat harga awal yang masih sangat rendah dibandingkan dengan potensi adopsi setelah listing.
- Teknologi bot trading yang lengkap dan langsung bisa digunakan melalui Telegram, menjadikan Snorter tidak hanya menarik secara spekulatif, tetapi juga fungsional bagi pengguna aktif.
Bagi investor yang tengah mencari proyek kripto baru dengan prospek pertumbuhan hingga ribuan persen, Snorter menjadi salah satu kandidat terkuat yang tidak boleh diabaikan.
Baca juga: Daftar Trending Crypto yang Bisa Bikin Kamu Kaya di 2025 | Siap-Siap Cuan Besar!
Apa Itu Snorter dan Mengapa Banyak Trader Percaya?
Snorter mengambil inspirasi dari karakter hewan trenggiling—gigih, fokus, dan konsisten dalam menggali makanan. Filosofi ini diadaptasi ke dalam dunia crypto melalui pendekatan unik yang membuat Snorter menjadi alat bantu investor untuk “menggali” proyek meme coin tersembunyi yang muncul setiap hari di pasar.
Dengan basis teknologi pada jaringan Solana dan Ethereum, Snorter menghadirkan sebuah bot otomatis yang bisa melakukan berbagai aksi penting dalam trading crypto. Mulai dari mendeteksi token baru yang baru saja diluncurkan, melakukan sniping secara instan, mengatur limit order, hingga melakukan copy trading dari trader profesional—semua fitur ini dapat diakses langsung melalui aplikasi Telegram tanpa perlu membuka platform lain.
Menurut informasi dari whitepaper resminya, Snorter memiliki visi menjadi bot trading multichain yang mampu terintegrasi dengan berbagai jaringan blockchain. Proyek ini menyasar pengguna aktif yang ingin mendapatkan keunggulan dalam strategi on-chain trading, sekaligus mencari efisiensi waktu dan biaya dalam memantau proyek baru. Snorter bahkan dikembangkan sebagai alternatif modern dari alat-alat seperti Dextools dan Pump.fun yang sudah lebih dulu populer.
Kepercayaan terhadap proyek ini juga diperkuat dengan telah selesainya proses audit keamanan terhadap smart contract Snorter. Selain itu, proyek ini memiliki roadmap pengembangan yang jelas dan terstruktur, mencakup fase peluncuran fitur-fitur multi-chain dan juga kemitraan strategis dengan sejumlah proyek DeFi ternama di masa depan.
Baca juga: Cara Investasi Kripto Tanpa Ribet di Tahun 2025 | Panduan Lengkap untuk Pemula!
Roadmap Snorter: Dari Telegram Menuju Dominasi Multi-Chain
Berbeda dengan banyak proyek kripto yang hanya mengandalkan hype tanpa rencana jangka panjang, Snorter hadir dengan roadmap pengembangan yang jelas dan realistis. Tim pengembang Snorter telah merancang strategi bertahap yang dirancang untuk membawa proyek ini dari tahap awal presale hingga ekspansi lintas jaringan blockchain besar.
Pada Tahap 1, fokus utama adalah riset pasar, penyusunan arsitektur sistem bot, audit terhadap smart contract, serta penerbitan whitepaper resmi. Seluruh proses ini telah selesai dilaksanakan sebelum peluncuran presale dimulai, menunjukkan keseriusan tim dalam menyiapkan fondasi teknis proyek secara matang.
Tahap 2 adalah fase yang sedang berjalan saat ini. Di tahap ini, Snorter memprioritaskan peluncuran token $SNORT ke publik, menjalankan kampanye pemasaran presale, melakukan pengujian beta dengan komunitas terpilih, serta memperkenalkan Snorter Bot di jaringan Solana. Fakta bahwa presale telah berhasil mengumpulkan lebih dari US$1,35 juta atau setara Rp22,1 miliar menjadi bukti kuat bahwa rencana ini mendapat respon positif dari pasar.
Memasuki Tahap 3 dan Tahap 4, proyek akan memasuki fase perluasan. Setelah perilisan awal di Solana, Snorter akan memperluas dukungan ke jaringan Ethereum Virtual Machine (EVM) seperti Ethereum, Arbitrum, dan Base. Pengguna nantinya akan bisa mengelola seluruh aktivitas trading langsung dari Telegram, tanpa harus berpindah platform atau membuka aplikasi lain, berkat sistem integrasi yang sedang dikembangkan.
Visi jangka panjang dari Snorter adalah menjadikannya pusat kendali on-chain bagi para trader modern. Roadmap masa depan mencakup peluncuran fitur tata kelola komunitas (governance), integrasi API untuk kebutuhan trading profesional, kemitraan dengan proyek DeFi lainnya, hingga dashboard pengguna yang memudahkan monitoring seluruh aktivitas secara real-time.
Strategi pengembangan yang terstruktur dan transparan ini menjadi bukti bahwa Snorter bukan hanya sekadar meme coin dengan branding lucu. Proyek ini dibangun di atas fondasi teknologi dan eksekusi nyata yang bertujuan untuk menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi komunitasnya.
Baca juga: ICO Crypto Terbaik untuk Dibeli pada Tahun 2025 – Daftar Coin ICO Teratas
Tokenomics Snorter: Alokasi Jelas, Potensi Besar
Salah satu faktor yang membuat Snorter menarik di mata investor bukan hanya teknologinya, tetapi juga struktur tokenomics yang dirancang secara cermat dan transparan. Total suplai token $SNORT ditetapkan sebesar 500 juta unit, tanpa opsi pencetakan ulang dan tanpa mekanisme burn yang kompleks. Segala alokasi sudah ditentukan sejak awal, menciptakan transparansi dan kepercayaan sejak tahap presale.
Berikut pembagian alokasi token $SNORT secara lengkap:
- 25% untuk Pengembangan Produk
Alokasi ini difokuskan untuk mendanai pengembangan teknologi Snorter Bot dan peningkatan fitur-fitur trading di dalam aplikasi Telegram.
- 20% untuk Pemasaran (Marketing)
Sebagian besar digunakan untuk membangun brand awareness dan memperluas jangkauan kampanye di komunitas kripto global.
- 20% untuk Likuiditas di Bursa
Likuiditas yang disiapkan ini akan menjamin akses beli dan jual yang lancar ketika token sudah resmi listing di platform exchange.
- 10% untuk Hadiah Komunitas
Dana ini dialokasikan untuk mendukung berbagai program insentif dan aktivitas komunitas, seperti kontes, giveaway, dan event eksklusif.
- 10% untuk Airdrop
Strategi ini dirancang untuk mempercepat adopsi awal dan menciptakan efek viral yang kuat di kalangan investor retail.
- 10% untuk Perbendaharaan (Treasury)
Dana cadangan ini akan digunakan untuk menjaga stabilitas operasional jangka panjang dan mendukung ekosistem secara menyeluruh.
- 5% untuk Hadiah Staking
Imbalan ini diberikan sebagai insentif kepada investor yang melakukan staking $SNORT, menciptakan peluang pendapatan pasif dalam jangka panjang.
Dengan struktur alokasi seperti ini, investor awal memiliki posisi strategis dalam ekosistem Snorter. Ketika proyek ini memasuki pasar sekunder dan menarik lebih banyak pengguna, nilai token berpotensi meningkat secara signifikan. Kombinasi antara distribusi token yang sehat dan insentif yang menarik membuat Snorter memiliki fondasi ekonomi yang kuat untuk jangka panjang.
Baca juga: Koin yang akan Listing di Binance 2025 – Daftar Koin dan Ulasan
Fitur Unggulan Snorter Bot: Trading Kripto Sekali Sentuh
Snorter Bot hadir sebagai jawaban atas kebutuhan para trader yang menginginkan efisiensi, kecepatan, dan keamanan dalam melakukan transaksi on-chain. Dibandingkan dengan bot lain seperti Bonk Bot, Maestro Bot, atau Banana Gun, Snorter menawarkan keunggulan kompetitif yang lebih solid, terutama karena integrasi langsung melalui Telegram.
Pengguna tidak perlu lagi membuka banyak platform atau dashboard untuk mengakses fitur trading. Dengan satu aplikasi Telegram, semua fungsi utama sudah tersedia dan bisa digunakan hanya dalam beberapa detik. Ini menjadikan Snorter sebagai pilihan utama bagi mereka yang ingin tetap gesit di pasar memecoin yang fluktuatif.
Berikut fitur utama yang ditawarkan Snorter Bot:
- Eksekusi Super Cepat
Bot dirancang untuk mendeteksi token baru yang diluncurkan dan melakukan sniping dalam hitungan detik, memungkinkan pengguna masuk ke pasar lebih awal dibanding kompetitor.
- Biaya Transaksi Rendah
Dengan biaya trading hanya sebesar 0,85%, Snorter menawarkan efisiensi lebih tinggi dibanding bot lain yang biasanya mengenakan fee di atas 1%.
- Sistem Anti-Honeypot & Anti-Rugpull
Fitur keamanan ini mampu mendeteksi skema penipuan dan melindungi pengguna dari kerugian akibat token scam.
- Limit Order Otomatis
Trader bisa mengatur strategi keluar dan masuk posisi berdasarkan harga tertentu, langsung melalui Telegram tanpa perlu tools tambahan.
- Copy Trading Profesional
Pengguna dapat menyalin strategi trading dari trader papan atas, sehingga mereka yang belum berpengalaman tetap bisa mengambil posisi optimal di pasar.
- Proteksi Frontrunning & MEV
Snorter dilengkapi perlindungan terhadap manipulasi transaksi seperti frontrunning dan Miner Extractable Value, menjaga integritas dan keamanan aktivitas trading.
Snorter Bot bukan sekadar alat bantu teknis. Bot ini dirancang sebagai asisten pribadi para trader yang aktif di dunia meme coin Solana, sebuah pasar yang terkenal cepat, penuh peluang, tapi juga berisiko tinggi. Dengan interface yang mudah digunakan dan fitur yang lengkap, Snorter memberi pengguna keunggulan kompetitif nyata di tengah ketatnya persaingan pasar.
Baca juga: AI Agent Coin: Ulasan Lengkap Daftar Coin AI Terbaik di Tahun 2025
Staking $SNORT: Imbal Hasil 249% per Tahun
Selain potensi apresiasi harga yang tinggi, Snorter juga menawarkan insentif jangka panjang bagi pemegang token melalui fitur staking yang menguntungkan. Platform ini memberikan estimasi imbal hasil tahunan (APY) hingga 249%, menjadikannya salah satu program staking paling menarik di pasar kripto saat ini.
Skema staking dirancang agar mudah diakses dan sepenuhnya dikendalikan oleh smart contract yang telah diaudit keamanannya. Distribusi hadiah dilakukan secara transparan dan dapat dipantau oleh siapa pun di jaringan Ethereum. Berikut rincian struktur staking $SNORT:
- Distribusi Hadiah selama 2 Tahun
Imbalan staking akan disalurkan dalam periode dua tahun penuh, memastikan kestabilan dan kesinambungan pendapatan pasif bagi para staker.
- Estimasi Reward Dinamis
Besaran hadiah disesuaikan dengan total jumlah token yang distake oleh seluruh peserta. Semakin kecil jumlah peserta, semakin besar bagian reward yang diterima.
- Kalkulasi Harian dan Bulanan
Estimasi hasil tahunan akan disesuaikan menjadi angka bulanan dan harian agar pengguna dapat memantau pendapatan mereka secara lebih rinci.
- Smart Contract Sudah Diaudit
Seluruh sistem staking berjalan otomatis melalui smart contract yang telah melalui audit keamanan, memastikan tidak ada celah manipulasi ataupun kesalahan distribusi.
Dengan mekanisme ini, para pemilik $SNORT tidak hanya menanti kenaikan harga di pasar, tetapi juga bisa memperoleh passive income secara rutin dari kepemilikan token mereka. Fitur staking ini menjadi salah satu komponen kunci dalam ekosistem Snorter yang memberikan nilai nyata kepada komunitas, bahkan sebelum token resmi listing di bursa.
Baca juga: Daftar Crypto Presale Terbaik untuk Investasi di 2025
Cara Membeli Token Snorter: Mudah dan Langsung
Presale Snorter dirancang agar dapat diakses oleh semua kalangan, baik pemula maupun investor berpengalaman. Tim pengembang menyediakan sistem pembelian yang sangat praktis dan ramah pengguna. Tidak diperlukan instalasi platform khusus ataupun prosedur rumit. Investor cukup mengikuti beberapa langkah sederhana untuk mendapatkan token $SNORT secara langsung.
Pembelian dapat dilakukan menggunakan berbagai metode pembayaran populer, termasuk USDT, ETH, USDC, SOL, dan bahkan kartu kredit. Fleksibilitas ini memungkinkan lebih banyak pengguna berpartisipasi tanpa harus menukar aset terlebih dahulu.
Berikut panduan ringkas untuk membeli token Snorter saat presale:
Kunjungi situs resmi Snorter
Masuk ke halaman utama platform melalui browser Anda untuk memulai proses pembelian.
Hubungkan dompet kripto Anda
Gunakan dompet yang kompatibel seperti Metamask untuk jaringan Ethereum, atau dompet berbasis Solana sesuai dengan preferensi jaringan Anda. Anda juga bisa menggunakan Best Wallet.
Pilih jaringan transaksi
Snorter mendukung dua jaringan utama, yaitu Ethereum dan Solana. Pilih jaringan sesuai dengan aset yang Anda miliki.
Tentukan jumlah pembelian
Masukkan nominal token yang ingin Anda beli dalam USDT, ETH, USDC, atau SOL, lalu klik konfirmasi transaksi.
Gunakan bridge internal bila perlu
Jika Anda membeli melalui jaringan Ethereum namun ingin menggunakan token di jaringan Solana, Snorter menyediakan Portal Bridge internal yang memungkinkan konversi lintas jaringan hanya dengan satu klik.
Harga saat ini masih berada pada level US$0,0967 atau Rp1.584 per token, menjadikannya momen ideal bagi investor awal untuk masuk sebelum harga naik di tahap presale selanjutnya. Karena harga token akan meningkat seiring pencapaian setiap fase baru, pembelian lebih awal berpotensi memberikan keuntungan lebih besar saat listing.
Baca juga: Meme Coin Terbaik Untuk Investasi di Tahun 2025
Presale Masih Berlangsung, Tapi Waktunya Semakin Sempit
Fase presale untuk token $SNORT saat ini masih berjalan, namun waktu yang tersedia semakin terbatas. Hingga saat ini, Snorter telah berhasil mengumpulkan dana lebih dari US$1,35 juta, atau setara dengan Rp22,1 miliar, dari target maksimal US$2,52 juta (sekitar Rp41,3 miliar). Artinya, lebih dari 53% dari total kuota presale telah terjual.
Angka ini menunjukkan respon pasar yang sangat positif terhadap proyek ini. Banyak investor menyadari bahwa potensi Snorter jauh melampaui sekadar meme coin biasa, terutama dengan berbagai fitur trading bot otomatis yang ditawarkan. Momentum inilah yang membuat presale Snorter menjadi salah satu yang paling diperhatikan di pasar kripto saat ini.
Namun, peluang seperti ini tidak bertahan lama. Hitungan mundur yang tertera di dashboard presale memperlihatkan bahwa fase saat ini akan berakhir dalam waktu kurang dari empat hari. Begitu presale selesai, harga token kemungkinan besar akan melonjak, terutama saat mulai listing di platform exchange utama.
Bagi mereka yang ingin memaksimalkan potensi keuntungan dan masuk lebih awal sebelum hype besar dimulai, sekarang adalah waktu terbaik untuk bertindak. Dengan harga token yang masih didiskon dan roadmap yang terus berjalan, investor yang bergabung di fase ini memiliki peluang terbaik untuk menikmati ROI maksimal setelah listing.
Baca juga: Cara Beli Bitcoin 2025 | Panduan Lengkap dan Praktis
Kenapa Snorter Bisa Jadi Presale Crypto Terbaik 2025?
Di tengah tren pasar yang terus berubah, satu pola yang kini terlihat jelas adalah meningkatnya minat terhadap meme coin yang bukan hanya menawarkan hiburan, tetapi juga memiliki utilitas nyata. Snorter hadir tepat di jantung tren ini—menggabungkan elemen branding khas meme coin dengan teknologi bot otomatis yang siap digunakan oleh trader di jaringan Solana dan Ethereum.
Apa yang membuat Snorter begitu menonjol di antara ratusan proyek presale lain bukan sekadar hype komunitas. Keunggulan proyek ini terletak pada kombinasi fitur canggih dan nilai fungsional yang dirancang untuk menyelesaikan masalah nyata yang dihadapi trader on-chain setiap hari.
Berikut faktor utama yang menjadikan Snorter sebagai kandidat kuat untuk presale crypto terbaik tahun ini:
- Teknologi Siap Pakai
Snorter Bot sudah bisa digunakan langsung melalui Telegram tanpa memerlukan aplikasi tambahan. Pengguna bisa langsung mendeteksi token baru, melakukan sniping, mengatur limit order, dan copy-trading dari satu antarmuka.
- Sistem Staking Menguntungkan
Dengan estimasi APY hingga 249%, staking $SNORT memberikan peluang penghasilan pasif yang kompetitif di pasar kripto.
- Audit Keamanan Telah Dilakukan
Proyek ini telah melewati proses audit smart contract, yang menjadi salah satu faktor penting dalam membangun kepercayaan investor.
- Roadmap Pengembangan yang Jelas dan Realistis
Snorter memiliki tahapan pembangunan yang terstruktur dari presale hingga ekspansi multi-chain. Setiap fase memiliki tujuan spesifik yang bisa diverifikasi publik.
- Harga Presale yang Masih Sangat Rendah
Dengan harga token hanya US$0,0967 atau sekitar Rp1.584, investor memiliki peluang untuk masuk di fase awal dengan potensi pertumbuhan nilai berkali-kali lipat setelah listing.
- Integrasi Telegram Tanpa Hambatan
Fitur ini menjadikan Snorter sangat cocok untuk pengguna yang menginginkan pengalaman trading cepat, tanpa perlu mempelajari tools teknis yang rumit.
Snorter tidak hanya menjanjikan potensi jangka pendek melalui spekulasi harga, tetapi juga menawarkan alat nyata bagi para trader yang aktif mencari peluang di dunia meme coin yang bergerak cepat. Perpaduan antara fungsi teknis, inovasi bot, dan strategi pemasaran yang kuat menjadikan proyek ini menonjol di antara puluhan proyek lain yang sedang bersaing di fase presale.
Dengan semua keunggulan ini, Snorter layak diposisikan sebagai salah satu ICO cryptocurrency terbaik tahun 2025, terutama bagi investor yang ingin masuk sejak awal dan menikmati pertumbuhan nilai maksimal seiring waktu.
Baca juga: Prediksi Harga Bitcoin 2025 Hingga Beberapa Tahun Kedepan
Teknologi Snorter Bisa Bikin Kamu Dapet Token Baru Duluan!
Jangan cuma jadi penonton saat proyek kripto potensial seperti Snorter mulai viral. Jika kamu ingin tahu bagaimana Snorter bekerja dan mengapa banyak investor berbondong-bondong masuk, kamu wajib baca Prediksi Harga Snorter Token: Apakah Bisa Tembus 1000x?. Artikel ini mengungkap target harga dan potensi ROI berdasarkan tren pasar terbaru. Jangan sampai ketinggalan momen langka seperti ini.
Rahasia Bot Snorter yang Bikin Investor Serius Ambil Posisi Awal
Penasaran kenapa Snorter Bot disebut sebagai inovasi terbesar di dunia meme coin 2025? Baca Apa Itu Snorter Token dan Cara Kerjanya? dan pelajari langsung fitur-fitur bot yang sudah aktif di Telegram. Kalau kamu trader yang ingin hasil instan dengan teknologi terkini, ini bacaan wajib. Info lengkapnya bisa jadi senjata kamu sebelum masuk presale.
Ingin Masuk Lebih Awal Sebelum Listing? Cek Ini Dulu
Harga token Snorter masih di bawah US$0,10 tapi potensi pertumbuhannya sangat besar. Sebelum ikut presale, sebaiknya kamu baca Prediksi Harga Snorter. Semua info tentang analisa teknikal dan sentimen komunitas terangkum jelas di sana. Waktu kamu makin sempit, segera ambil keputusan!
Baca juga: Apa Itu Dompet Crypto dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Catatan Akhir: XRP Siap Terbang, Tapi Snorter Bisa Lebih Tinggi
Kenaikan XRP ke Rp35.000 bukan hanya sinyal teknikal, tetapi juga hasil dari perkembangan regulasi yang signifikan. Ripple kini semakin dekat dengan akhir sengketa hukumnya, membuka jalan bagi harga XRP untuk naik ke level psikologis berikutnya. Volume perdagangan dan kapitalisasi pasar yang kuat menambah keyakinan akan potensi reli. Namun, momentum ini juga membuat investor cerdas mulai mencari peluang baru. Di sinilah Snorter hadir sebagai alternatif dengan prospek luar biasa.
Snorter menggabungkan daya tarik meme coin dengan utilitas nyata berupa bot trading otomatis yang aktif di jaringan Solana dan Ethereum. Teknologi ini memungkinkan trader mendeteksi dan mengambil posisi di token baru hanya lewat Telegram, tanpa perlu platform tambahan. Harga presale yang masih rendah menjadi entry point ideal sebelum potensi lonjakan nilai saat listing. Fitur staking dengan APY hingga 249% menambah daya tarik bagi investor jangka panjang. Semuanya dibangun di atas fondasi roadmap yang jelas dan audit smart contract yang sudah selesai.
Presale Snorter telah mengumpulkan lebih dari Rp22,1 miliar dan hanya menyisakan kurang dari 47% kuota penjualan. Artinya, waktu untuk ikut serta sangat terbatas. Jika kamu ingin memaksimalkan potensi ROI dan masuk di fase awal proyek dengan peluang besar, inilah saat yang tepat. Proyek ini bukan sekadar tren sementara, tapi solusi nyata bagi trader on-chain yang butuh efisiensi dan kecepatan.
Dengan kombinasi antara tren pasar XRP dan lahirnya inovasi seperti Snorter, investor kini punya lebih dari satu alasan untuk terlibat aktif. Snorter bukan hanya menghadirkan peluang finansial, tetapi juga memberi alat yang bisa langsung digunakan dalam strategi trading harian. Jangan hanya jadi pengamat—jadilah pelaku awal di salah satu presale kripto terbaik tahun ini.
Disclaimer: Setiap postingan yang dibagikan oleh agensi pihak ketiga adalah postingan bersponsor, dan Bitcoinist tidak memiliki pandangan terhadap postingan tersebut. Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini sepenuhnya milik klien dan tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Bitcoinist. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Bitcoinist tidak mendukung atau mempromosikan produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
